Posts

Showing posts from January, 2025

SHAGGYDOG - DI SAYIDAN

Image
  Lagu "Di Sayidan" diciptakan oleh Ismail Marzuki , seorang komponis dan pencipta lagu legendaris Indonesia. Ismail Marzuki dikenal dengan karya-karya patriotik dan nasionalisnya, dan "Di Sayidan" adalah salah satu lagu yang menggambarkan kehidupan masyarakat Indonesia dengan gaya yang penuh semangat "Di Sayidan" diciptakan oleh Shaggydog  terinspirasi dari suasana nongkrong di kawasan Sayidan, Yogyakarta. Lagu ini menggambarkan kebersamaan, dinamika, dan cerita yang sering terjadi di kawasan tersebut. Sayidan menjadi tempat berkumpulnya berbagai kalangan, termasuk musisi dan seniman. Lagu ini mencerminkan persahabatan, kreativitas, dan kenangan, dengan sentuhan musik ska, reggae, dan pop. Heru "Kendrick" Nugroho mengungkapkan bahwa lagu ini lahir dari pengalaman mereka saat nongkrong dan berbagi cerita semangat   LIRIK SHAGGYDOG - DI SAYIDAN Oh coba kawan kau dengar ku punya cerita Tempat biasa aku berbagi rasa Suka duka tinggi bersama Di gang...

GOMBLOH-KU GADAIKAN CINTAKU

Image
  Nama asli Gombloh , penyanyi legendaris Indonesia, adalah Slamet Sudiargo . Ia dikenal dengan lagu-lagu yang mengandung pesan sosial dan kritik terhadap keadaan politik serta kehidupan masyarakat pada masa Orde Baru. Gombloh menjadi ikonik dengan gaya musik yang menggabungkan unsur rock dan pop, serta lirik yang cerdas dan penuh makna. Lagu "Kugadaikan Cintaku" diciptakan oleh Gombloh sebagai ungkapan perasaan tentang pengorbanan cinta. Lagu ini terinspirasi oleh pengalaman pribadi Gombloh yang mengisahkan bagaimana seseorang rela mengorbankan cintanya demi sesuatu yang lebih besar. Dalam lagu ini, Gombloh mengangkat tema tentang kesetiaan dan pengorbanan dalam hubungan asmara, serta konflik batin yang muncul saat seseorang harus memilih antara cinta dan kewajiban lainnya. Lagu ini juga menggambarkan betapa kuatnya pengaruh cinta dalam kehidupan seseorang, bahkan sampai harus rela mengorbankannya.                       ...

IWAN FALS-TIKUS TIKUS KANTOR

Image
  Lagu "Tikus-Tikus Kantor" karya Iwan Fals dirilis pada tahun 1993 dalam album Ethiopia. Lagu ini berfungsi sebagai kritik sosial terhadap praktik korupsi yang dilakukan oleh pejabat pemerintah dan penegak hukum. Melalui metafora hewan seperti tikus, kucing, dan udang, Iwan Fals menggambarkan perilaku rakus dan licik para koruptor yang sering bersembunyi di balik meja dan rekan kerja mereka. Lirik seperti "Tikus-tikus tak kenal kenyang, Rakus, rakus, bukan kepalang" menyoroti keserakahan yang tak terbatas dari para pelaku korupsi.   LIRIK-TIKUS TIKUT KANTOR Kisah usang tikus-tikus kantor Yang suka berenang di sungai yang kotor Kisah usang tikus-tikus berdasi Yang suka ingkar janji lalu sembunyi Di balik meja teman sekerja Di dalam lemari dari baja Kucing datang cepat ganti muka Segera menjelma bagai tak tercela Masa bodoh hilang harga diri Asal tak terbukti ah tentu sikat lagi Tikus-tikus tak kenal kenyang Rakus, rakus, bukan kepalang Otak tikus memang bukan otak u...

IWAN FALS-SERDADU

Image
  Lagu "Serdadu" oleh Iwan Fals menceritakan perasaan seorang prajurit yang harus berpisah dengan orang yang dicintainya untuk menjalankan tugas negara. Iwan Fals menggambarkan konflik batin serdadu yang memilih antara cinta dan kewajiban, serta kerinduan yang mendalam saat terlibat dalam perang. Lagu ini juga mengkritik dampak perang terhadap kehidupan pribadi prajurit dan keluarga mereka, serta menyampaikan pesan tentang perjuangan dan pengorbanan.          LIRIK IWAN FALS-SERDADU Isi kepala di balik topi baja Semua serdadu pasti tak jauh berbeda Tak peduli perwira bintara atau tamtama Tetap tentara Kata berita gagah pekasa Apalagi sedang kokang senjata Persetan siapa saja musuhnya Perintah datang karang pun dihantam Serdadu seperti peluru Tekan picu melesat tak ragu Serdadu seperti belati Tak dirawat tumpul dan berkarat Umpan bergizi oh titah bapak menteri Apakah sudah terbukti Bila saja masih ada Buruknya kabar burung Tentang jatah prajurit yang dikent...

IWAN FALS-JENDELA KELAS 1

Image
  Lagu "Jendela Kelas 1" oleh Iwan Fals terinspirasi dari pengalaman pribadi dan pengamatan Iwan terhadap masa muda dan perasaan cinta pertama yang dialami oleh banyak orang. Lagu ini menggambarkan perasaan seorang siswa yang melihat seorang gadis melalui jendela kelasnya. Ada kesan romantis dan sederhana dalam lirik lagu tersebut, dengan gambaran suasana di sekolah yang penuh dengan harapan dan impian masa muda. Lagu ini sering dianggap sebagai simbol nostalgia dan perasaan yang menggebu-gebu pada masa-masa remaja, di mana segala sesuatu terasa baru dan penuh warna. Iwan Fals menggunakan tema sederhana namun menyentuh ini untuk menggugah emosi pendengarnya, mengingatkan mereka pada kenangan masa muda yang penuh gairah dan rasa ingin tahu. Liriknya yang ringan namun mendalam mengandung pesan tentang keindahan cinta pertama, dan bagaimana momen-momen kecil seperti melihat seseorang dari jauh bisa menjadi kenangan yang tak terlupakan.             LIRI...

IWAN FALS-SURAT BUAT WAKIL RAKYAT

Image
  Lagu "Surat Buat Wakil Rakyat" diciptakan oleh Iwan Fals sebagai bentuk kritik sosial terhadap perilaku anggota DPR yang dianggap tidak menjalankan tugasnya sesuai amanah rakyat. Lagu ini dirilis pada tahun 1987 dalam album Wakil Rakyat , saat kondisi politik Indonesia berada di bawah rezim Orde Baru. Inspirasi Lagu: Iwan Fals merasa prihatin terhadap banyaknya wakil rakyat yang lebih mementingkan kepentingan pribadi, korupsi, dan jarang hadir dalam sidang-sidang penting. Fenomena ini dianggap bertolak belakang dengan harapan rakyat yang memilih mereka. Melalui liriknya, Iwan menggambarkan kekecewaan masyarakat, sekaligus menyampaikan pesan agar wakil rakyat introspeksi dan kembali menjalankan amanah dengan jujur serta bertanggung jawab. Lirik seperti "Sidang memang hanya formalitas belaka" dan "Wakil rakyat seharusnya merakyat" menyoroti ketidakseriusan para pejabat dalam menangani rakyat kecil. Lagu ini menjadi representasi suara masyarakat yang m...

IWAN FALS-SORE TUGU PANCORAN

Image
  Lagu "Sore Tugu Pancoran" karya Iwan Fals terinspirasi dari pengamatan Iwan terhadap anak-anak penjual asongan di daerah Pancoran, Jakarta. Setiap kali menuju studio latihannya, Iwan sering melihat anak-anak yang menjual rokok, permen, minuman, atau koran di sekitar Tugu Pancoran. Ia merasa prihatin karena anak-anak tersebut seharusnya berada di sekolah atau bermain, namun harus menanggung beban hidup yang berat. Hal ini mendorong Iwan untuk menciptakan lagu yang menggambarkan realita tersebut  L IRIK-SORE TUGU PANCORAN Si Budi kecil kuyup menggigil Menahan dingin tanpa jas hujan Di simpang jalan tugu pancoran Tunggu pembeli jajakan koran Menjelang magrib hujan tak reda Si budi murung menghitung laba Surat kabar sore dijual malam Selepas isya melangkah pulang Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal Cepat langkah waktu pagi menunggu Si budi sibu...

IWAN FALS-UJUNG ASPAL PONDOK GEDE

Image
  Lagu "Ujung Aspal Pondok Gede" karya Iwan Fals diciptakan sebagai bentuk penghormatan kepada putra sulungnya, Galang Rambu Anarki, yang meninggal dunia pada usia 17 tahun. Iwan Fals menyatakan bahwa lagu ini berhubungan erat dengan pemakaman anaknya di Pondok Gede.  Selain itu, Iwan Fals juga menyebutkan bahwa Gus Dur (Abdurrahman Wahid) pernah menyampaikan bahwa lagu ini memiliki makna yang dalam.  Lagu ini dirilis pada tahun 1985 sebagai bagian dari album "Country" dan menjadi salah satu single yang populer di kalangan penggemar musik Indonesia.       LIRIK-UJUNG ASPAL PONDOK GEDE Di kamar ini aku dilahirkan Di bale bambu buah tangan bapakku Di rumah ini aku dibesarkan Di belai mesra lentik jari ibu Nama dusunku ujung aspal Pondok Gede Rimbun dan anggun Ramah senyum penghuni dusun Kambing sembilan, motor tiga bapak punya Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya Sampai saat tanah moyangku Tersentuh sebuah rencana dari kota Terlihat murung wajah...

IWAN FALS-PESAWAT TEMPUR KU

Image
Lagu "Pesawat Tempurku" karya Iwan Fals melambangkan semangat perlawanan, kebebasan, dan kritik sosial. Melalui metafora "pesawat tempur," lagu ini menggambarkan perjuangan hidup, kerinduan akan kebebasan, dan protes terhadap ketidakadilan dalam sistem sosial dan politik.         IWAN FALS-PESAWAT TEMPURKU Waktu kau lewat aku sedang mainkan gitar Sebuah lagu yang kunyanyikan tentang dirimu Seperti kemarin kamu hanya lemparkan senyum Lalu pergi begitu saja bagai pesawat tempur Hei kau yang manis singgahlah dan ikut bernyanyi Sebentar saja nona sebentar saja hanya sebentar Rayuan mautku tak membuat kau jadi galak Bagai seorang diplomat ulung engkau mengelak Kalau saja aku bukanlah penganggur Sudah kupacari kau Jangan bilang tidak bilang saja iya Iya lebih baik daripada kau menangis Penguasa penguasa Berilah hambamu uang Beri hamba uang Beri hamba uang Penguasa penguasa Berilah hambamu uang Beri hamba uang Beri hamba uang Beri hamba uang Beri hamba uang Oh ya andai ka...

IWAN FALS-IBU

Image
  Iwan Fals memiliki nama asli Virgiawan Listanto lahir di Jakarta, 3 September 1961. Iwan lahir dari pasangan Haryono dan Lies. Ia memiliki istri yang bernama Rosanna. Dari pernikahan itu Iwan Fals memiliki anak yang bernama Galang Rambu Anarki (Almarhum), Annisa Cikal Rambu Basae dan Rayya Rambu Robbani.       LIRIK IWAN FALS-IBU Ribuan kilo jalan yang kau tempuh Lewati rintang untuk aku, anakmu Ibuku sayang, masih terus berjalan Walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah Seperti udara Kasih yang engkau berikan Tak mampu ku membalas Ibu Ibu Ingin kudekap Dan menangis di pangkuanmu Sampai aku tertidur Bagai masa kecil dulu Lalu doa-doa Baluri sekujur tubuhku Dengan apa membalas Ibu? Ibu Ribuan kilo jalan yang kau tempuh Lewati rintang untuk aku, anakmu Ibuku sayang, masih terus berjalan Walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah Seperti udara Kasih yang engkau berikan Tak mampu ku membalas Ibu Ibu